Kabar Sabak – KPU Kabupaten Tanjab Timur menggelar debat publik Kedua calon Bupati dan Wakil Bupati. Debat pamungkas yang bertema Sinergisitas Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Daerah Yang Berkelanjutan. KPU mengajak masyarakat menjadikan debat publik sebagai ajang kebersamaan dan demi tegaknya tonggak demokratis untuk membangun Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
“Debat publik merupakan sarana bertukar gagasan maupun argumentasi, mari kita jadikan debat pulik sebagai sarana ajang kebersamaan untuk membangun Kabupaten Tanjung Jabung Timur,” ujar Hodijatul Qubro, Ketua KPU Tanjab Timur. saat membuka Debat Publik Kedua di Gedung DPRD Tanjung Jabung Timur, Jum’at (15/11/2024) malam.
Ketua KPU Hodijatul Qubro menjelaskan, debat publik merupakan bagian dari rangkaian pemilu yang sejatinya bertukar gagasan. KPU juga mengajak masyarakat untuk menjalankan semua proses tahapan pilkada dengan damai, serta menghormati perbedaan pendapat dan memastikan bahwa suara setiap warga negara harus dihargai bersama-sama. Dan menjadikan pilkada ini sebagai tonggak kebangkitan demokrasi.
Pilkada menurut Ketua KPU Hodijatul Qubro, bukanlah sekedar memberikan pilihan suara, melainkan tentang menjalankan tanggung jawab dan moralitas sebagai warga Negara Indonesia. Karenanya, perbedaan pilihan harus dihargai karena hal tersebut bagian dari demokrasi. “Pemilih yang cerdas tentu akan menggunakan hak suaranya, untuk menentukan pembangunan Kabupaten Tanjung Jabung Timur kedepan,” imbuhnya.
“Mari kita sebagai pemilih yang cerdas agar bisa memanfaatkan suara kita untuk kemajuan kabupaten Tanjab Timur,” tambahnya.
Ketua KPU Hodijatul Qubro juga mengharapkan debat publik dapat memberikan pencerahan bagi semua masyarakat untuk menentukan pilihannya. ”Mari kita jadikan diri kita sebagai pemilih yang cerdas untuk mendapatkan pemimpin yang berkualitas,” tutupnya.
Seperti pada debat publik pertama, debat publik kedua diawali dengan sesi pembacaan visi-misi dari dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanjab Timur. Dilanjutkan dengan sesi menjawab pertanyaan yang telah dibuat finalis dan tim perumus, dan sesi selanjutnya tiap paslon saling bertanya, menjawab, dan saling memberikan tanggapan. sesi debat publik ditutup dengan pernyataan terakhir tiap paslon untuk meyakinkan masyarakat untuk memberikan hak suara pada Pilkada Serentak yang akan dihelat pada 27 November mendatang.
